Rabu, 01 Juli 2009

Catur Wedha atau Catur Sabda

Catur Wedha/Catur Sabda adalah wejangan yang diberikan oleh calon bapak mertua / bapak calon pengantin wanita terhadap calon pengantin pria pada malam midodareni. Catur Wedha/Catur Sabda dibacakan teksnya di depan tamu undangan. Setelah selesai dibaca, teks tersebut di tanda tangan oleh bapak calon pengantin wanita kemudian diserahkan kepada calon pengantin pria.

Berikut teks dari Catur Wedha/Catur Sabda :
..............................................................................
Kepada Ananda [calon pengantin pria] yang tercinta.
Ananda, besok pagi InsyaAllah akan menjalani upacara pernikahan. Maka dari itu, malam ini dengarkanlah CATUR SABDA ialah EMPAT NASEHAT UTAMA peninggalan nenek moyang kita yang perlu ananda renungkan ketika mengarungi samudra pernikahan .


PERTAMA. Sesungguhnya seorang pria yang sudah memperistri seorang wanita pilihan hatinya, sudah berubah statusnya bukan lagi seorang yang sendirian. Anandapun nanti sudah menjadi satu unit dengan istri ananda. Ananda bukan lagi seorang perjaka yang hidup seorang diri. Demikian pula istri ananda. Ananda dan istri ananda adalah bertubuh dua namun berjiwa satu. Itulah sebabnya disebut GARWA, artinya “sigaring nyawa” yaitu belahan jiwa. Karena itu untuk selanjutnya sampai maut menjemputmu nanti, ananda harus selalu merasa satu dengan istri ananda. Satu dalam bersikap, berpikir dan bertindak.

KEDUA. Sejak ananda beristri besok, hendaknya ananda selalu menaruh hormat yang tulus dan ikhlas kepada ayah-ibu ananda dan juga kepada ayah-ibu mertua ananda. Karena sesudah ananda bersatu jiwa dengan istri ananda, maka ayah dan ibu mertua ananda juga menjadi seperti ayah dan ibu kandung ananda sendiri.

KETIGA. Sejak pernikahan ananda besok pagi, maka selanjutnya ananda sudah lepas dari perlindungan ayah-ibu ananda. Ananda berdua sudah berdiri tegak sebagai umat manusia yang bertanggung jawab dalam mengatur hidup, sikap dan tingkah laku. Ananda harus mampu membentuk teman-teman sendiri, masuk “ajur-ajer pasrawungan” artinya luwes dalam pergaulan sehingga ananda diharga sebagai warga masyarakat yang dihormati, disayangi dan direstui oleh segenap teman, sahabat dan kenalan dari bawah sampai atas.


KEEMPAT. Yang terakhir, hendaknya ananda berdua sebagai umat mulia di dunia, makin bertakwa kepada Allah SWT, mematuhi seluruh perintah Allah dan mengikuti segala petunjuk yang benar. Dan pada sisi lain ananda senantiasa menjauhi segala larangan Allah Yang Maha Kuasa, agar hidup ananda senantiasa tenteram lahir dan batin, didekatkan pada keselamatan dan rezeki serta dijauhkan dari malapetaka dan kesusahan hidup.

[Tempat], [Tanggal]
[ttd]
[Nama Bapak Calon Pengantin Wanita]

sumber :
http://lovejournal.widjanarti.com/2008/07/03/catur-wedha-atau-catur-sabda/